Kebudayaan, Privadi Bangsa Timur dan Perubahan Kebudayaan

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Kalau menurut saya, Indonesia memiliki ciri yang khas sebagai bangsa Timur.

Bangsa Timur sering digambarkan berkulit coklat, berambut hitam dan mata hitam. Walau sebenarnya tidak sepenuhnya hal tersebut benar. Sebagai contoh orang Jepang dan Cina, mereka tidak memiliki kulit coklat melainkan putih dan kuning. Memang pada kenyataanya ada bangsa Timur berkulit gelap di beberapa negara, seperti masyarakat Thailand dan Indonesia. Walau warna kulit bangsa Timur berwarna (tidak hanya ras berkulit putih namun juga campuran) baik mata dan rambut mereka hitam dan jarang sekali ada yang berwarna selain hitam (kalau pun ada orang berdarah campuran).

Bangsa Timur memliki norma yang berbeda dibanding dengan di barat. Mereka masih mengikuti warisan yang ditinggalkan nenek moyangnya, tidak hanya dari apa yang mereka kenakan tapi juga sifat-sifat yang sampai sekarang masih melekat dipenduduknya.

Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Post a Comment