POSTEST : SUSUNAN STAF

Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek!


  1. Manajer Proyek (Project Manager)
    PM adalah posisi pertama yang harus diisi. Pekerjaan ini diisi ketika proyek masih sekilas di mata orang, karena PM yang pertaman menentukan apakah sebuah proyek dapat dikerjakan atau tidak. Manajer tingkat atas menugaskan PM. Mereka mencari seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Keahlian keahlian lain yang mereka cari adalah pengetahuan tentang manajemen proyek, kemampuan mengorganisasi, dan keahlian teknik. Kadang-kadang pekerjaan PM membutuhkan aksi yang tidak umum seperti berkata “Tidak” untuk perubahan permintaan yang menyimpang, mengumumkan kesalahan, atau mendisiplinkan orangorang. PM harus mengetahui orang-orang yang terlibat sama seperti dalam politik, prosedur-prosedur pemakaian, dan proyek perusahaan.
  2. Pimpinan Proyek (Project Leader)
    Pimpinan Proyek adalah posisi kedua yang harus diisi. Sangatlah baik jika PM memilih orang ini. Pertama, PM harus bernegosiasi dengan Manajer Fungsional untuk tugas-tugas PL, kemudian yakinkan PL untuk bergabung dalam tim. PL terdaftar pada proposal karena banyak detail proposal dikerjakan oleh PL. Pekerjaan ini sangat bersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik. Jangan mencari orang yang tidak mempunyai pendirian. Lebih baik mencari orang yang dapat mengingat pembuatan detail keseluruhan proyek tersebut. PL juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. PL akan memimpin keseluruhan wawancara dengan user dan menjadi pengawas harian bagi programmer.
  3. Programmer
    PM dan PL akan mulai berpikir tantang siapa yang dapat membentuk tim pemrograman dan bertanya pada Manajemen Fungsional (jika diperlukan) tentang kemampuan orang-orang ini (Programmer). Kemudian, ketika kontrak ditandatangani, mulailah mengumpulkan tim programmer Anda. Pertama pilihlah Programmer dengan kemampuan pemrogramannya. Sebagai tambahan carilah keterangan tentang pengalaman mereka, tetapi bukan seseorang yang sudah melakukan hal yang sama selama 5 kali berturut-turut – orang ini akan bosan. Jika kandidat tersebut tidak memiliki pengalaman yang sesuai, hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah latar belakang tentang sistem operasi, atau hal lainnya.


  • Programmer Ahli (The Guru Programmer)
    Programmer Ahli atau “Hacker” bekerja secara misterius, pada jam-jam yang aneh; suka menentang dan tidak mau diatur, hanya ingin mengerjakan tugas sesuai dengan keinginanya. Tetapi ahli dalam bidangnya, dapat membuat program tugas-tugas yang rumit 10 kali lebih cepat dari orang lain.
  • Programmer Pemula (The Junior Programmer)
    Programmer pemula biasanya memiliki bakat dan mempunyai keinginan untuk membuktikan diri mereka. Ada dua keahlian, bagaimanapun itu tidak selalu diajarkan di sekolah : komunikasi tim dan komunikasi manajemen.


PRETEST : SUSUNAN STAF

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek?

Kriteria umum yang digunakan untuk memilih anggota tim proyek adalah sebagai berikut:

  • Memiliki komitmen pada tujuan proyek dan mampu menyelesaikan-nya.
  • Kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung jawab.
  • Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan pekerjaan ke kegiatan pekerjaan lainnya, sesuai dari skedul dan kebetuhan proyek.
  • Kemampuan teknis.
  • Kemauan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
  • Konsentrasi pada pekerjaan.
  • Kemampuan untuk mengerti dan bekerja berdasarkan jadwal dan pengadaan sumber daya. Misalnya, mau kerja lembur jika dibutuhkan
  • Kemampuan untuk saling mempercayai, bukan seperti seorang pahlawan yang  mampu bekerja sendiri.
  • Seorang wiraswasta, tetapi terbuka pada usulan dan gagasan.
  • Kemampuan bekerja pada lebih dari satu atasan.
  • Kemampuan bekerja tanpa dan di luar struktur formal.
  • Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan manajemen proyek

 KEPRIBADIAN

Kepribadian dapat berpengaruh kuat terhadap proyek. Berikut ini sebuah daftar dari kepribadian yang diinginkan untuk staf proyek. 
  • Anda membutuhkan seseorang yang dapat berkomunikasi, yang merupakan bagian dari sebuah tim, serta dapat berbagi pengetahuan dan ide-ide dengan baik, tetapi juga harus mau menjalankan ide-ide tersebut.
  • Anda membutuhkan seorang pendengar yang baik, seseorang yang akan mendengarkan pendapat orang lain dan mau mengakui jika pendapat-pendapat tersebut lebih baik.
  • Anda membutuhkan seorang yang terorganisir. Akan banyak tugas yang harus dilakukan, setiap tugas pada waktu yang tepat.
  • Anda tidak membutuhkan seseorang yang perfeksionis. Pilihlah seorang yang dapat bekerja pada saat deadline. Selalu ada cara yang terbaik, tetapi jika hal ini berhasil sekarang, keluarkan sesuai waktu, dan simpan kemajuan ini untuk versi berikutnya.
  • Anda membutuhkan seseorang yang mempunyai kemampuan teknik terbaik, seorang analitis dan logis, dengan pengalaman yang sesuai. 

Technical Consultant

TECHNICAL CONSULTANT




NAMA ANGGOTA :
-          ANGGIA HERDIANA                          (10110836)     
-          DANU PERMADI                                (11110691)                                         
-          DIAN RETNO ANDRIYANI               (11110972)                 
-          RINA ANGGRAENI                            (19110425)





4 KA 07

UNIVERSITAS GUNADARMA

Technical Consultant

Job Devinision
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Teknologi saat ini yang semakin berkembang pesat menuntut banyak orang untuk terus berinovasi dan dapat menangkap peluang bisnis yang ada saat ini. Terutama dalam bidang IT, prospek pekerjaan ini sangat bagus dan tidak akan pernah ada matinya. Salah satunya yaitu Technical Consultant.
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang pengguna layanan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu.
Konsultan ini harus memiliki keterampilan dalam organisasi, mengajar, dan perencanaan sehingga mereka dapat berkoordinasi dengan departemen untuk melakukan pelatihan. Departemen ini mungkin termasuk pemasaran, penjualan, dan teknologi informasi. Mereka meninjau dan menyiapkan dokumentasi, manual, dan brosur pada kemampuan dan fungsi aplikasi yang berbeda.
Technical Consultan atau kadang disebut sebagai “Consultant” saja sesuai namanya bekerja sebagai konsultan IT. Tugas utama seorang konsultan adalah merekomendasika solusi teknologi IT terbaik untuk memecahkan masalah yang ada. Bila seorang software architect lebih menguasai solution domain, seorang technical consultant lebih menguasai problem domain. Seorang technical consultant mirip seorang system analyst yang lebih sering membuat konsep proses bisnis dan requirment daripada melakukan design atau coding. Technical consultant tentunya juga menguasai teknologi software development tetapi pada level yang lebih umum dan luas (high level) dan lebih condong termasuk dalam bidang software consulting.
Berbeda dengan software architect yang lebih banyak bekerja secara internal dalam perusahaan, technical consultant lebih banyak bekerja untuk memberikan konsultasi kepada client/customer dan lebih banyak berhadapan dengan banyak orang. Untuk itu dibutuhkan interpersonal dan writing skill yang memadai.
Apabila anda sering mendengar istilah ERP (Enterprise Resource Planning) consultant, profesi tersebut termasuk dalam technical consultant. seorang ERP consultant tentunya harus menguasai proses bisnis enterprise dan bagaimana mengimplementasikannya dalam produk software yang dikuasai / direkomndasikannya. Pada tulisan mengenai “Profesi di dunia IT Bagian 1″, IT specialist mirip dengan technical consultant dalam hal rekomendasi dan implementasi IT. Perbedaannya adalah, technical consultant lebih menguasai proses bisnis dan software sedangkan IT specialist lebih meguasai hardware dan jaringan serta software secara garis besar.
Bila bekerja pada perusahaan yang menjual produk software, technical consultant biasanya lebih banyak bekerja pada tahap pre-sales. Pada tahap implementasi, technical consultant bekerja sama dengan software implementer. Setelah software terimplementasi (after sales), software implementer / support akan lebih banyak berperan dalam operasionalnya. Technical consultant akan diperlukan lagi bila ada perubahan proses bisnis, modifikasi atau penambahan modul yang cukup kompleks dalam software tersebut.
Tugas:
1.      Memberikan konsultansi/rekomendasi mengenai solusi IT terbaik untuk memecahkan masalah
2.      Membuat dokumen seperti proposal, requirement dan desain software secara umum
3.      Melakukan pelatihan (training) kepada para pengguna software.

Tanggung jawab dari Technical Consultant meliputi:
• Melakukan pelatihan dan seminar
• Pelaporan tanggung jawab sehari-hari dan tugas-tugas
• Menyelesaikan masalah klien
• Pengujian produk dan aplikasi
• Mendokumentasikan proses dan instruksi aplikasi
• Mendukung dan pemecahan masalah perangkat lunak
• Menghadiri pertemuan , sesi dan acara perusahaan lain
• Membangkitkan berinovasi ide-ide

Keahlian yang Diperlukan:
1.      Berpengalaman dan menguasai berbagai macam proses bisnis enterprise atau jenis bisnis terentu
2.      Menguasai teknologi IT secara luas
3.      Menguasai secara mendalam tentang solusi software yang direkomendasikan
4.      Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi verbal dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)


Etika Profesi Teknikal Konsultan :
Profesi konsultan itu berada di tengah-tengah dan menjadi jembatan antara dunia praktik dengan dunia teori atau akademik. Kesuksesan seorang konsultan ditentukan oleh kemampuannya melakukan penyesuaian terhadap berbagai teori / konsep dan menggunakannya untuk memecahkan persoalan riil di dunia praktik. Konsultan harus practical problem-solving oriented, tentu saja dengan menggunakan scientific inquiry yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian, kemampuan applied research adalah salah satu pilar kompetensi seorang konsultan. Konsultan jangan sampai mengikuti semua kemauan klien, karena tugas utamanya adalah problem solving, bukan mengikuti pihak-pihak tertentu. Konsultan harus tetap berada pada koridor profesionalisme, yaitu fokus kepada problem solving yang bisa dipertanggung jawabkan.

Konsultan bukanlah tukang stempel atau mengiyakan permintaan-permintaan tertentu, melainkan harus memberikan professional judgement. Konsultan harus berani mengatakan tidak kepada klien, jika memang tidak sesuai professional judgement, walaupun tidak menyenangkan. Konsultan tidak boleh terjebak sebagai “pelacur intelektual” yaitu menjadi bumper untuk menutupi kesalahan-kesalahan pihak-pihak tertentu

Konsultan punya beban moral utk membawa klien sukses atas semua advice yang diberikan walau mungkin tak ikut bertanggungjawab, dan salah satu yang terpenting dalam etika profesi konsultan itu mengatakan harus selalu menjaga rahasia klien

Konsultan itu adalah sparring partner klien dalam pembuat keputusan untuk menjalankan tugas-tugasnya. Sparring partner berarti konsultan membuat pertimbangan berbagai alternatif tindakan (seperti risiko) atau analisis mendalam dan bisa juga menjabarkan suatu keputusan ke dalam bentuk yang lebih konkrit atau detail sesuai dengan kebutuhan.

Bekerja sebagai konsultan berarti bekerja di belakang layar, jika klien sukses, maka nama anda jarang muncul ke permukaan. Konsultan itu knowledge worker, harus up todate dengan pengetahuan dan keterampilan baru di bidangnya, belajar mandiri itu wajib dilakukan. Keterampilan teknis itu penting, tetapi keterampilan komunikasi antar manusia seperti pengendalian emosi itu lebih penting

Konsultan itu adalah problem solving dan part of solution, bukan part of the problem, tugasnya meringankan beban klien, bukan menambahnya. Konsultan bukanlah orang tahu segalanya, jadi jangan sok tahu, jika ada yg bingung solusinya, diskusikanlah dengan kolega anda

Kecepatan beradaptasi dengan lingkungan dan persoalan klien adalah salah satu kemampuan utama seorang konsultan. Konsultan dituntut punya common pattern mengenai berbagai hal dalam pikirannya, jika berhadapan dengan masalah, maka dengan cepat bisa menspesifikkan common pattern ini untuk persoalan tersebut. Konsultan manajemen sering terjebak di tengah-tengah puasaran konflik, tetapi konsultan tetap netral dan fokus ke problem solving.

Keterampilan (Skill) :
• Keterampilan interpersonal
• keterampilan analitis dan kuantitatif
• Keterampilan komunikasi yang baik
• Organisasi dan fleksibilitas
• Pengetahuan teknis
• Pengalaman dalam administrasi sistem
• keterampilan belajar Adept
• Kerjasama dan kesediaan

Pendidikan (education)
Konsultan Teknis harus memiliki pendidikan gelar Sarjana . Gelar ini mungkin dalam Ilmu Komputer atau Teknik background . Pengusaha biasanya menyediakan on the job training untuk menambah keahlian prosedural .

Tokoh :
Dr. rer. nat. I MADE WIRYANA, SSi,SKom,MSc


Biografi I Made Wiryana
Contact Address         : Perum Taman Puspa No. 50, Cimanggis
Email                           : mwiryana@staff.gunadarma.ac.id
Homepage                   : http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de

Current Activity :
·         Lecturer – Gunadarma University
·         Coordinator of International Collaboration – Gunadarma University
·         Technical consultant, Official web site of the President of Republic of Indonesia [http://www.presidenri.go.id]
·         Technical consultant, Official web site of vice President of Republic of Indonesia [http://www.wapresri.go.id]
·         Technical consultant, Official Portal of Ministry of Youth and Sport, Republic of Indonesia [http://www.kemenpora.go.id]
·         Regular coloumnist in Infolinux and Chip as well as contributor for various magazines.
Graduate         :
·         S1 di jurusan Fisika FMIPA Universitas Indonesia pada bidang instrumentasi dan fisika terapan
·         S1 Teknik Informatika di STMIK Gunadarma
·         Studi S2 di Computer Science Department Edith Cowan University - Perth dengan beasiswa ADCSS dan STMIK Gunadarma pada bidang fuzzy system dan artificial neural network untuk pengolahan suara.
·         Dengan beasiswa dari DAAD melanjutkan studi doktoral di RVS Arbeitsgruppe Universitat Bielefeld Jerman di bawah bimbingan Prof. Peter B Ladkin PhD.

Dr. rer. nat. I MADE WIRYANA, SSi,SKom,MSc merupakan tokoh penting Linux indonesia dan merupakan salah seorang founder dari Indonesian Linux Motivator Foundation beliau juga beberapa kali diamanatkan sebagai penanggung jawab sekaligus pengelola beberapa website milik pemerintah seperti presidenri.go.id, kemenpora.go.id.
Topik yang dikembangkan salah satu tokoh Linux Indonesia ini melibatkan proyek-proyek nyata sesuai dengan setting Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menghantarkan riset ini untuk mengembangkan pendekatan baru di dalam pengembangan sistem dengan mempertimbangkan sustainabilitas dari sistem, sehingga menelurkan pendekatan Sustainable System Development.
Studi ini,bersifat interdisiplin dan juga melibatkan pertimbangan model organisasi dan nilai-nilai lokal, termasuk kultur dan bahasa, misalnya dengan memanfaatkan inspirasi dari model organisasi tradisional Subak dan Dabawalla. Termasuk model interaksi dan komunikasi yang lebih umum digunakan untuk situasi kultur tertentu.

Sumber :




Postest : Rencana Tes Penerimaan

Soal:

Terdapat 2 pendekatan yang umum digunakan untuk penerimaan yaitu 'Parallel Run' dan 'Penerimaan sedikit demi sedikit'. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan tersebut!

Jawab:

Sistem Paralel Run

Kelebihan :
-  User dapat melakukan pengecekan data pada sistem lama.
-  Meningkatkan rasa aman bagi user.
- Menyediakan PROTEKSI yang tinggi kepada pihak manajemen terhadap kegagalan dari sistem baru.

Kekurangan :
- Penggunaan resource yang tinggi karena harus menangani sistem lama dan sistem  baru.
- Biaya pengembangan dan konversi sistem yang membengkak.
- Biaya konversi sistem yang harus dikeluarkan cukup besar & mahal

Penerimaan Sedikit demi Sedikit

Keuntungan :
- Dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
- Semua tindakan yang menyebabkan masalah selalu diketahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi.
-  Memastikan bahwa semua yang dijanjikan akan diuji (ENSURING THAT ALL THE PROMISES ARE TESTED)

Kekurangan:
- Seharusnya tidak ada keengganan untuk menerima dan membayar jika metode ini digunakan.
- Memerlukan banyak pekerjaan untuk menulis ATP (Acceptance Test Paln / Rencana Tes Penerimaan).

- Dalam beberapa hal pemakai mungkin tidak akrab dengan pendekatan ini, tetapi anda dapat mengakrabkannya dengan metode yang baru.

Pretest : Rencana Tes Penerimaan


Soal :

Menurut Anda apa yang akan terjadi jika diakhir Tes Penerimaan ternyata fungsi-fungsi yang ada tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal proyek, jelaskan!


Jawab:

Sistem yang diujikan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan client, dan tidak sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Maka client produk proyek dapat diperbaiki dengan kondisi client menunda pembayaran. Atau client dapat membatalkan proyek yang telah dibuat. Atau client dapat menerima produk proyek dengan kondisi biaya yang akan dibayar dipotong sesuai dengan fungsi-fungsi yang bekerja dengan membiarkan produk seperti hasil yang ada tanpa ada perbaikan.

Post Test Cobit

Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan Audit Teknologi Informasi. Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi

  1. ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber. ACL for Windows adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
  2. Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber. Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
  3. Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
  4. Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router. Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur. 
  5. Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan 
  6. Metasploit Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan. 
  7. NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan (NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon (NPING) 
  8. Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.


Sumber : http://billymerkava.blogspot.com/2013/01/adakah-tools-lain-untuk-melakukan-audit.html

Pre Test Cobit

COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) pada tahun 1996. hingga saat artikel ini dimuat setidaknya sudah ada 5 versi COBIT yang sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, Cobit 4.0 pada tahun 2005, CObit 4.1 tahun 2007 dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang di rilis baru-baru saja.

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :
1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi
2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol. 

COBIT IT Processes Defined Withen The Four Domain


Gambar Kerangka COBIT

Penerapan Telematika: E-Learning

Sebelum kita membahas mengenai penerapan telematika, ada baiknya jika kita tahu apa pengertian dari telematika itu sendiri.

Telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital. pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi.  Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Jadi dapat dikatakan kalau telematika adalah perpaduan antara konsep komputasi dan telekomunikasi.

Fungsi dari Telematika adalah sebagai penyampai informasi dan sarana kontak sosial dalam hidup bermasyarakat. 
Dalam postingan ini, saya akan membahas salah satu penerapan telematika yang sudah diterapkan di Indonesia yaitu E-Learning. E-Learning atau singkatan dari electronic learning merupakan salah satu cara dalam proses belajar mengajar menggunakan media internet. Dalam e-learning ini biasaya orang-orang dapat belajar dengan mengerjakan soal yang disediakan, menonton video pembelajaran dan lainnya. 
Dengan adanya e-learning, proses belajar mengajar dapat dilakukan tanpa bertemu secara langsung diruang kelas. Saat ini sudah banyak e-learning berbasis web yang digunakan sekolah ataupun Universitas untuk mempermudah siswa ataupun pengajar untuk saling berkomunikasi.  



E-learning Universitas Gunadarma
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
  • Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
  • Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
  • Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari.Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya. 

f    Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.


               

15 Area Pengendalian

Area Pengendalian ada 15 yaitu : 
1. Integritas Sistem: Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user, Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable dan Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan

2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas): Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem 
yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar. 

3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem: Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem 

4. Backup dan Recovery: Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran), Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).  

5. Contigency Planning: Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman 
terhadap fasilitas pemrosesan SI 

6. System S/W Support: Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan 
dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi Dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya  

7. Dokumentasi: Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W 
sistem. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user. 

8. Pelatihan atau Training: Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya serta rencana pelatihan yang berkesinambungan 

9. Administrasi: Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job 
description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan. 

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik: Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi, pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan, juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi 

11. Operasi: Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi 

12. Telekomunikasi: Review terhadap logical and physical access controls, metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI), adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran 
telekomunikasi. 

13. Program Libraries: Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source 
code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development 

14. Application Support (SDLC): proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI 

15. Pengendalian Mikrokomputer: Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki, serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta. 

KONSEP PROSES PENCAPAIAN TUJUAN

Berdasarkan perkembangan dibidang manajemen SDM, konsep pengendalian intern juga mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian inetern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan.

Dengan konsep baru tersebut (Konsep Proses Pencaaian Tujuan) disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar.
Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing.
Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor.
Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.