Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab yang telah diberikan oleh generasi tua. Dapat dikatakan pemuda adalah masa depan bangsa, generasi yang memikul harapan dari dari dirinya sendiri dan dari generasi lainnya. Namun, selain memikul tanggung jawab tersebut, pemuda masih harus menghadapi berbagai masalah-masalah yang biasanya menimpa generasi muda, seperti kenakalan remaja dan narkotika., yang harus dapat ditangani dengan pemikiran yang matang dan proporsional.

Dalam kehidupannya, pemuda sudah belajar mengenai lingkungannya sejak dia dilahirkan. Dimulai saat dia masih harus mempelajari kata-kata, meniru perilaku orang dewasa, menyadari apa yang harus dia lakukan sampai pemuda dianggap dewasa, dapat menempatkan dirinya dalam masyarakat. Keluarga merupakan tempat pertama pemuda mempelajari tentang bagaimana dia harus bersikap dan berperilaku. Saat pemuda mulai beranjak dewasa, sekolah dan masyarakat mulai menjadi tempatnya belajar memahami kehidupan dan membuatnya untuk belajar berinteraksi dengan mesyarakat dengan lebih baik. Disaat itu pula pemuda mulai menghadapi masalah-masalah remaja, seperti kenakalan remaja, menentang orang tua, tidak mematuhi aturan juga mulai mengenal yang namanya narkotika. Pemuda juga mulai memikirkan tentang jati diri dan mulai memiliki keinginan untuk melakukan hal-hal yang disukainya.

Adanya perbedaan pendapat antara generasi muda dan generasi tua juga merupakan masalah yang sudah melanda sejak dahulu kala. Biasanya orang tua mendidik anak-anaknya sesuai dengan kebiasaan dari keluarga mereka. Terkadang pemuda memiliki pemikiran baru untuk merubah pandangan hidup dengan tujuan memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi. Karena itu dibutuhkan pemikiran yang matang untuk menghadapi masalah ini, karena tanpa hal tersebut, pemuda dapat melakukan hl-hal yang tidak diinginkan hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari cara berpikir mereka. Hendaknya pemuda diberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya walaupun itu tidak sesuai dengan pemikiran generasi tua.

Untuk menghadapi berbagai masalah yang melanda, pemuda harus mendapatkan pembinaan dan pengambangan yang baik. Cohen (1983) menyatakan lembaga-lembaga sosialisasi terpenting adalah keluarga, sekolah, kelompok sebaya dan media massa Sosialisasi dapat berlangsung secara formal maupun informal. Sosialisasi yang berlangsung secara formal lebih teratur karena didalamnya sudah memiliki berbagai macam pengetahuan yang disusun secara sistematis dan memiliki peraturan-peraturan serta norma yang harus dipatuhi. Berbeda dengan sosialisasi secara formal, sosialisasi yang berlangsung secara informal didapat oleh pemuda melalui masyarakat dan secara tidak disengaja, dia belajar meniru dan memperhatikan bagaimana interaksi orang lain terhadap sesama. Kurangnya rasa patriotism dan nasionalisme terhadap Negara juga menjadi masalah bagi pemuda dewasa ini. Karena itu pembinaan tehadap pemuda ini sangat dibutuhkan dan harus digalakkan untuk menumbuhkan rasa kritis dan jiwa nasionalisme yang tinggi dalam diri pemuda.

Pemuda sebagai penerus bangsa harus dapat menyadari posisi dan perannya dalam masyarakat. Karena pemuda merupakan harapan bagi bangsa, dan jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya, pemuda dapat lebih diandalkan dan bisa dibilang lebih terdidik walaupun dengan pemuda yang sudah putus sekolah. Karena bagaimanapun juga pemuda memiliki kesempatan belajar yang lebih lama dibandingkan dengan generasi pendahulunya.

Post a Comment