CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI BERPRESTASI & GAYA BELAJAR
3. CARA
MENUMBUHKAN MOTIVASI BERPRESTASI
------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya
penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri. Motivasi merupakan
kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Peran
motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer)
untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman 1986, Reber 1988 dalam
Muhibinsyah, 2000).
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai
hasil penguatan (reinforcement), Contoh : Perolehan nilai bagus atau
pujian guru akan menambah motivasi belajar
b. Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang
yang baik) adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive
dissonance)
c. Teori atribusi menemukan dua fenomena
motivasi :
1.
Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu
disebabkan oleh faktor kemampuan dan
usaha dalam diri (internal)
2.
Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu
disebabkan oleh faktor luar diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan
d. Teori Self – Worth
Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat
bahwa seseorang itu dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan
diri yang tidak berharga
e. Teori
Ekspektasi
Motivasi seseorang tergantung
pada besarnya kemungkinan berhasil dan
bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
a.
Saya yakin dapat
memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan bagi saya nilai itu adalah
sesuatu yang penting.
b.
Ada keyakinan
bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang berprestasi itu penting.
f. Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku
adalah :
a. Kebutuhan fisik (makan,
pakaian, tempat tinggal, air dan udara), kebutuhan ini paling dasar sifatnya.
b. Kebutuhan rasa aman,
bebas suasana ancaman dan bahaya (safety).
c.
Kebutuhan untuk
diterima dan dikasihsayangi atau dicintai (belonging).
d. Kebutuhan untuk
memperoleh pengakuan & persetujuan (self
existence).
e.
Kebutuhan ingin
tahu, mengerti, dan menyelidiki (intellectual
achievement).
f.
Kebutuhan
mendapatkan keindahan dan kondisi teratur (aesthetica
apprecazation).
g.
Kebutuhan
aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan (self actuallization).
Implikasinya
dalam belajar :
Optimalisasi belajar perlu
mengupayakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti suasana yang
sehat, fisik yang segar, penuh kasih sayang, bebas ancaman /bahaya, ada
pengakuan dan penghargaan atas prestasi siswa, membangkitkan rasa ingin tahu,
mendorong siswa untuk beraktualisasi diri.
3. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Secara umum motivasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber
dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan
lain-lainnya
b. Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk
berbuat sesuatu yang berasal dari luar diri Contoh : seseorang bertingkah laku
karena adanya penghargaan, pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi
tersebut harus dikombinasikan. Namun yang paling efektif
adalah motivasi instrinsik yang
tumbuh dari dalam diri
4. Motivasi Berprestasi
Diakui bahwa bangsa Jepang dalam
seabad terakhir begitu pesat dan unggul dalam produktifitas dan prestasi
tekhnologinya. Bangsa ini telah mengalahkan Eropa dan Amerika. Kini Korea mulai membuntuti
Jepang. Apa rahasianya ? Bagaimana sumber daya manusianya ? Sehari-hari kita sering
menemui orang yang begitu rajin, tekun bekerja, dan sangat berprestasi tinggi.
Mereka sangat produktif dan kreatif. Sebaliknya banyak orang yang
santai-santai, bekerja ala kadarnya, malas-malas. Mereka acuh tak acuh dengan kesuksesan.
Motivasi berprestasi adalah
dorongan untuk berjuang, bekerja
habis-habisan untuk mencapai sukses. Adalah suatu
motivasi untuk berkinerja / berprestsi lebih baik,
lebih efesien, lebih cepat, lebih berkualitas dari hari ke hari.
|
Orang yang motivasinya tinggi
bukan berarti tidak pernah gagal. Tetapi bila
gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya sukses (Weiner, 1980 dalam Sri Esti
Wuryani, 2002).
5. Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi
Tanda-tanda orang yang memiliki
dorongan kesuksesan tinggi :
- Lebih suka dan puas
terhadap prestasi hasil usaha sendiri
- Sukses itu bukan
karena nasib mujur, tetapi hasil perjuangan
- Kegagalan
bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih kurang
- Mereka kreatif,
lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada berdiam diri,
produktif, dan penuh inisiatif
- Suka
tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai kemampuan
nyata yang dimiliki, yakni peluang berhasil dengan resiko gagalnya seimbang.
Orang yang rendah motivasi berprestasinya akan memilih pekerjaan yang
lunak, kecil resikonya tidak perlu banyak usaha. Atau sebaliknya memilih
resiko super tinggi tanpa perhitungan. Jika gagal mencari-cari alasan
- Selalu mengevaluasi dan
mencari umpan balik untuk lebih giat lagi
6. Menumbuhkan
Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi
tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih,
ditingkatkan, dan dikembangkan.
Berikut ini kiat-kiatnya :
a.
Tetapkan
tujuan (goal setting), yakin dan
optimislah bahwa kita dapat berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik
maksimum
b. Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih
peningkatan dalam setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
c. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata
optimistis misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya
berfikir, berbicara, berdialog, dan bertindak
d. Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah
cara berfikir, perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
e. Perkaya
motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok daya
penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik
(dalam diri). Sentuhan perasaan, fikiran, dan motivasi dari orang-orang
terdekat juga dapat dimanfaatkan
--------------------------------------------------------------------------------------------------
4. GAYA BELAJAR
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Apa itu Gaya
Belajar?
Gaya belajar atau learning
style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsirkan, mengorganisasi,
merespon, dan memikirkan informasi tersebut.
Gaya
belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda sudah bisa
mengenal gaya belajar Anda yakni bagaimana Anda menyerap dan mengolah
informasi, maka Anda akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih
mudah sesuai dengan gaya belajar Anda sendiri.
2. Mengapa
Perlu Mengenali Gaya Belajar Anda Sendiri?
Pengenalan gaya belajar ini akan melahirkan
orang-orang yang lebih efektif untuk belajar dengan cara berkelompok, bekajar
secara sendiri-sendiri di kamar, belajar dengan cara berdiskusi, dan lain
sebagainya. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga. Pertama, gaya belajar
visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai
alat untuk menyerap informasi. Kedua, Gaya
belajar auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan
telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Ketiga adalah gaya belajar
kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas
apa yang sedang dipelajari. Sebagai ilustrasi :
a.
Orang-orang
visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
b.
Orang-orang
auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
c.
Sementara
orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik
langsung.
3. Bagaimana
Cara Mengetahui Gaya Belajar?
Untuk mengetahui
sebagian dari ciri-ciri gaya belajar Anda, cobalah menyelesaikan lembar kerja
yang tersedia di bawah ini..
Tipe Manakah Saya ?
Berikan tanda cek (√)
pada angka 3 jika pernyataan sesuai dengan kebiasaan Anda, angka 2 jika
ragu/tidak tahu, dan angka 1 jika tidak sesuai dengan kebiasaan Anda
No
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
Teliti terhadap yang detail
|
||||
2
|
Mengingat dengan mudah
apa yang dilihat
|
||||
3
|
Mempunyai masalah
dengan instruksi lisan
|
||||
4
|
Tidak mudah terganggu
dengan suara gaduh
|
||||
5
|
Pembaca cepat dan
tekun
|
||||
6
|
Lebih suka membaca
daripada dibacakan
|
||||
7
|
Lebih suka metode
demonstrasi daripada ceramah
|
||||
8
|
Bila menyampaikan
gagasan sulit memilih kata
|
||||
9
|
Rapi dan teratur
|
||||
10
|
Penampilan sangat
penting
|
||||
Jumlah
|
|||||
Total
|
|||||
No
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
Bicara pada diri
sendiri pada saat bekerja
|
||||
2
|
Konsentrasi mudah
terganggu oleh suara ribut
|
||||
3
|
Senang bersuara keras
ketika membaca
|
||||
4
|
Sulit menulis, tapi
mudah bercerita
|
||||
5
|
Pembicara yang fasih
|
||||
6
|
Sulit belajar dalam
suasana bising
|
||||
7
|
Lebih suka music
daripada lukisan
|
||||
8
|
Bicara dalam irama
yang terpola
|
||||
9
|
Lebih suka gurauan lisan
daripada membaca buku humor
|
||||
10
|
Mudah menirukan nada,
irama, dan warna suara
|
||||
Jumlah
|
|||||
Total
|
|||||
No
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
Berbicara dengan
perlahan
|
||||
2
|
Menanggapi perhatian
fisik
|
||||
3
|
Menyentuh orang untuk
mendapat perhatian
|
||||
4
|
Banyak bergerak dan
selalu berorientasi pada fisik
|
||||
5
|
Menggunakan jari sebagai
penunjuk dalam membaca
|
||||
6
|
Banyak menggunakan
isyarat tubuh
|
||||
7
|
Tidak bisa diam dalam
waktu lama
|
||||
8
|
Menyukai permainan
yang menyibukkan
|
||||
9
|
Selalu ingin
melakukan sesuatu
|
||||
10
|
Tidak mudah mengingat
letak geografi
|
||||
Jumlah
|
|||||
Total
|
|||||
Gaya belajar auditori : Gaya belajar yang banyak
menggunakan telinga sebagai alat
untuk menyerap
informasi yang masuk
Gaya belajar visual : Gaya belajar yang lebih banyak
menggunakan indra mata
senagai alat
untuk menyerap informasi
Gaya belajar kinestetik : Gaya belajar yang lebih menekankan
praktik langsung atas
apa yang
sedang dipelajari
Contoh:
Jika skor anda:
Skor Auditori = 25
Skor visual = 12
Skor kinestetik = 10
Maka anda termasuk
orang yang cenderung memiliki gaya belajar auditori, yang lebih senang
mendapatkan informasi melalui ceramah-ceramah perkuliahan dari dosen, meskipun
Anda harus didukung oleh kemampuan visual (skor 12) yang diperkaya dengan media
gambar slide, potret, sketsa, dan diagram. Gaya belajar auditori Anda itu masih
diperkaya dengan gaya belajar kinestetik (skor 10) yang lebih senanga
mengerjakan praktik langsung.
2 comments
Inilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss !!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik
Keunggulan Legenda QQ :
- MINIMAL DEPO & WD 20.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24 JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Contact Us :
+ website : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
TAIPANINDO .COM | TAIPANQQ .INFO | TAIPANQQ .ORG
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Post a Comment