manusia dan kesusastraan (lagu ebiet g ade)

Kesaksian Anak Sampah
oleh: Ebiet G. Ade

Perjalanan yang menakjubkan
membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana,
di balik bukit yang tandus

Perjalanan yang menggetarkan
menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur

Ketika aku tanya ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu siapa gerangan ayah-ibunya
Yang masih diingat angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak ke pantai

Sejak saat itu yang dia tahu
setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah

Semakin jauh ke lembah di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi?

Mungkin Tuhan yang mengirimkan saksi
bahkan kita tak ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari tanya bayangan di kaca
Dia tak pernah berdusta

lagu yang dibawakan Ebiet G Ade diatas menceritakan tentang perjalanan seseorang/perjalananya saat bertemu dengan seorang anak.
Dari yang saya tangkap, anak itu bisa dibilang hampir sama nasibnya seperti anak-anak jalanan yang biasa kita lihat di jalan-jalan ibu kota. Dala lagu ini banyak amanat yang dapat diambil, dimulai dari ketabahan seseorang dalam menjalani cobaan. Lihat saja anak itu, masih sempat terseyum menjabat tangan seseorang denga segala cobaan hidupnya, jugan mungkin dengan segala kerinduan terhadap ibu dan ayah yang dia tidak pernah tahu. Dan mungkin jika kita dipertemukan dalam kejadian seperti lagu diatas, itu adalah rencana Tuhan, entah apapun rencaa-Nya yang kita tidak tahu, tapi pasti itu merupakan hal yang baik bagi kita. Baiknya kita sebagai manusia jangan pernah memandang orang lain sebelah mata karena segala kekurangannya.